Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati
Hmmm lagu yang cocok banget sama akhu sekarang. 24 Oktober 2009. Hari yang gak akan pernah terlupa dalam hidupku.
Pagi itu rasanya biasa saja, ketika aku berangkat sekolah aku jabat tangan laki-laki itu, laki-laki yang dulu gagah itu.. ah sakit aku mengatakanya, dia terlihat begitu kurus, pucat. Tapi anehnya, kujabat lama tangan itu, ada perasaan tak ingin aku melepaskanya.
Sore ketika aku pulang sekolah, kulihat rumah begitu sepi.. ya mereka semua pergi kerumah sakit. Karena bosan dirumah kuputuskan untuk pergi ke warnet.
(18.35) ketika aku sedang asyik browsing, kakaku telpon "cepet ke rumah sakit. Bapak kritis!!" Kalimat itu begitu singkat, tapi sanggup mengacaukan pikiranku. Segera aku pulang dan aku minta keponakanku untuk mengantar ke rumah sakit.
Ketika sampai di parkiran rumah sakit kakaku telpon lagi. Aku tak bisa mendengarnya secara jelas, tapi yang jelas terdengar olehku DIA MENANGIS! Tidak, kucoba untuk tidak berfikir macam-macam. Kutelusuri lorong-lorong rumah sakit itu. Di depan sebuah pintu aku mendengar suara tangisan.
ku coba menguatkan diriku untuk masuk, ah.. tidak.. "bapak meninggal.." kata itu keluar dari mulut kakakku. Rasanya seluruh tubuhku lemas, badanku gemetar.. Ya.. kulihat laki-laki itu telah membisu. TIDAK!! Batinku bergejolak.. Laki-laki itu, telah terbaring tak berdaya. Dialah yang selalu menyayangiku dalam diamnya. Dia yang selalu merindukan kepulanganku. Dia yang bibirnya tak pernah mengatakan aku cantik, tapi matanya selalu berkata, "kamulah gadis cantikku. kebanggaanku".. Ah.. betapa aku belum membahagiakanmu, Ayah. JUARA I Lomba Blog dan Video se-Kota&Kab Mojokerto, itu kado terindah yang bisa kuberikan padamu.
"Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu)."
(Q.S Al An'aam : 02)
"Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan," (Q.S Al Waaqi'ah : 60)
Yah.. aku harus kuat, karena mungkin itulah yang terbaik untuknya. Agar dia tenang & tak merasakan sakitnya lagi. Aku akan buktikan kepadamu, aku pantas kau banggakan Ayah..