Dialah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekah. Karenanya, tidak ada kabilah yang dapat membelanya, menolongnya, dan mencegah kezaliman atas dirinya. Sebab, dia hidup sebatang kara, sehingga posisinya sulit di bawah naungan aturan yang berlaku pada masa jahiliyah.
Translate
Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua masakanmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau corat-coret dinding rumah dan meja makan.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua masakanmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau corat-coret dinding rumah dan meja makan.
Aku persembahkan untaian mawar kata yang tak akan engkau lupa selamanya. Ingat-ingat selalu…dan pahamilah sebaik-baiknya!
• Berjilbab sebelum menghadapi hisab.
• Wanita tak berjilbab bagai rumah tak berpagar.
• Kerudung lambang ketakwaan dan Islam …kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan….kerudung menjaga kewibawaan dan kehormatan…kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
• Wanita tak berjilbab bagai rumah tak berpagar.
• Kerudung lambang ketakwaan dan Islam …kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan….kerudung menjaga kewibawaan dan kehormatan…kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
Kamis, 22 April 2010
jilbab,
Kisah,
muslimah,
Renungan
0
komentar
Dia Tetap Berpegang kepada jilbabnya
Dia Tetap Berpegang kepada jilbabnya ,Walaupun Kapal akan Tenggelam
Ini kisah tentang wanita Mesir yang bersama suaminya akan menunaikan ibadah haji. Mereka datang melalui jalan laut. Mereka tiba dan menunaikan manasik haji.
Mereka thawaf di Ka’bah, melakukan sa’i, meminum air zam-zam, dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka tiada henti-hentinya meneteskan air mata, hingga kembali pulang menuju negeri mereka melalui jalan laut. Suaminya berkata, “Kami berada di dalam sebuah ruangan kamar kapal laut. Ada saya, istri dan anak-anak saya.”
Ini kisah tentang wanita Mesir yang bersama suaminya akan menunaikan ibadah haji. Mereka datang melalui jalan laut. Mereka tiba dan menunaikan manasik haji.
Mereka thawaf di Ka’bah, melakukan sa’i, meminum air zam-zam, dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka tiada henti-hentinya meneteskan air mata, hingga kembali pulang menuju negeri mereka melalui jalan laut. Suaminya berkata, “Kami berada di dalam sebuah ruangan kamar kapal laut. Ada saya, istri dan anak-anak saya.”
Seorang gadis kecil pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya.
Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”
Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku.”
Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak menghendakinya.”
Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”
Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku.”
Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak menghendakinya.”
Dikisahkan, ada seorang mantan budak kurus yang dimerdekakan oleh tuannya. Namanya Mubarak. Setelah merdeka, dia bekerja pada seorang pemiliki kebun sebagai buruh. Suatu hari, sang tuan mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabtnya. Dipanggillah Mubarak, "petikkan kami beberapa buah delima yang manis!," pintanya.
Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima dan diserahkannya kepada sang majikan dan beberapa sahabatnya tadi.
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yanglembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Galih dan Ratna duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ratna pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Galih dan Ratna duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ratna pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Alkisah, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai penggembala domba. Jumlah domba yang dia gembalai berjumlah ratusan ekor. Bertahun-tahun dia bekerja tanpa pernah mengeluh meski hasil jerih payahnya tak seberapa.
Suatu ketika, datang seorang musafir yang sangat kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Melihat ada pengembala domba tersebut, gembiralah hati musafir itu. Sang musafir meminta minum kepada si pemuda penggembala tersebut. Namun, pemuda itu menjawab bahwa dirinya tak punya air minum untuk diberikan kepada si musafir.
Suatu ketika, datang seorang musafir yang sangat kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Melihat ada pengembala domba tersebut, gembiralah hati musafir itu. Sang musafir meminta minum kepada si pemuda penggembala tersebut. Namun, pemuda itu menjawab bahwa dirinya tak punya air minum untuk diberikan kepada si musafir.
Perlahan, tubuhku ditutupi tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
1.SIAPAKAH AKU SEBENARNYA?
30.” Dan (kenangilah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya Aku hendak melantik khalifah di muka bumi.” (al-Baqarah)
2. BAGAIMANA AKU HENDAK JADI SEORANG KHALIFAH?
Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu ( wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka; khalifah-khalifah yang berkuasa; dan ia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka;(an-Noor-55)
30.” Dan (kenangilah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya Aku hendak melantik khalifah di muka bumi.” (al-Baqarah)
2. BAGAIMANA AKU HENDAK JADI SEORANG KHALIFAH?
Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu ( wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka; khalifah-khalifah yang berkuasa; dan ia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka;(an-Noor-55)
Tahukah bahwa kerudung dan jilbab itu berbeda? Selama ini kita menganggap seorang perempuan yang mengenakan kain di atas kepalanya sudah berjilbab, walaupun pakai celana dan kaos yang ketat. Faktanya, tak sesimpel itu mengartikan 'jilbab'. Muslimah berkerudung, belumlah dikatakan berjilbab, jika ternyata syarat-syarat jilbab tak terpenuhi.
KERUDUNG, berbeda maknanya dengan JILBAB. Jika ada yang mengatakan, 'itu hanya istilah saja', maka patut kita ingat bahwa banyak istilah dalam Islam yang tak bisa di anggap remeh begitu saja. Contoh sederhana, Qolbun dan Kalbun. Keduanya awam kita artikan sebagai HATI Nurani. padahal, Qolbun artinya, hati nurani, Kalbun artinya Anjing. karena itu, orang-orang yang mengerti bahasa Arab, sering enggan menggunakan kalbu.
Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]
KERUDUNG, berbeda maknanya dengan JILBAB. Jika ada yang mengatakan, 'itu hanya istilah saja', maka patut kita ingat bahwa banyak istilah dalam Islam yang tak bisa di anggap remeh begitu saja. Contoh sederhana, Qolbun dan Kalbun. Keduanya awam kita artikan sebagai HATI Nurani. padahal, Qolbun artinya, hati nurani, Kalbun artinya Anjing. karena itu, orang-orang yang mengerti bahasa Arab, sering enggan menggunakan kalbu.
Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]
Langganan:
Postingan (Atom)